Memiliki isteri atau pasangan yang hobi marah alias ‘GALAK’ terkesan menjengkelkan, menyusahkan, dan bahkan tak jarang ingin ganti pasangan. Tak sedikit suami berfikir dangkal dan ciut hati ketika menghadapi mereka.
Suami kerap kali juga tidak sadar dan berfikir panjang bahwa pekerjaan isteri tidak kalah berat sebagai penjaga gawang keluarga dibanding dirinya. Sehingga cepat mengambil tindakan yang tidak semestinya.
Lantas bagaimana menyikapi isteri galak yang sudah menjadi takdirnya tersebut?
Kisah Isteri Galak
Jika Anda adalah suami yang beristeri galak, maka ada beberapa di kalangan para Sahabat dan Ulama yang sudah mengalaminya.
1. Sayyidina Umar bin Khattab ra
Beliau dikenal sebagai satu-satunya sahabat Rasulullah SAW yang paling memiliki jiwa keras nan tegas. Namun di balik ketegasannya tersebut, ada fakta menarik yaitu tentang bagaimana beliau dimarahi istrinya. Sayyidina Umar bin Khattab dikenal sebagai assadullah (singanya Allah), begitu julukan beliau bagi kaum Muslim.
Nasehat sang Khalifah: meski isteri galak, ia adalah sumber kebahagiaan yang diberikan Allah kepadaku. Darinya, aku diberikan keturunan. Dari rahimnya, dia mengandung anakku. Ia lahirkan anakku, ia susui anakku. Ia layani aku, ia bahagiakan aku dengan segala kebutuhan yang aku perlukan. Ia juga yang melindungiku syahwatku dari kejahatan syahwat. Pantaskah aku memarahinya? Pantaskah aku beradu argumen dengannya? Bagiku tidak. (Al bujairomi, Hasyiah ala Syarhil Manhaj, hal. 441-442).
2. Syekh Ahmad ar-Rifai
Ia merupakan tokoh sufi terkemuka dan seorang wali quthub yang juga memiliki banyak santri dari kalangan para wali Allah. Ternyata Syekh ar-Rifai memiliki istri yang galak. Setiap hari ia menerima perlakuan kasar darinya. Entah dalam bentuk kekerasan verbal atau non-verbal.
Suatu hari santri yang pernah bermimpi melihat syekh di surga itu bertamu ke rumah dan melihat gurunya dipukul oleh istrinya menggunakan kayu pengorek tungku sampai noda hitamnya membekas di baju. Kendati demikian, Syekh Rifa’i hanya diam.
Nasehat Syekh Ahmad ar-Rifa’i: “Syekh hanya tersenyum dan berkata, Andaikan bukan karena kesabaran menghadapi omelan dan pukulan istri, kau tidak akan bermimpi melihatku di surga. (As-Susi, Shafahatun min Akhbaril Ambiya, hal. 18-19).
3. Syekh Abdurrahman Bajalhaban
Beliau adalah salah seorang waliyullah asal Yaman. Di kampungnya, ia dikenal sebagai sosok yang taat beribadah, sabar, dan setia terhadap istrinya. Menariknya, sang istri justru dikenal sebagai sosok yang sangat cerewet. Ia kerap mengomeli Syekh Abdurrahman hanya karena persoalan sepele.
Pesan indahnya: “ada seorang lelaki salih bertawasul dengan kemuliaan Syekh Abdurrahman Bajalhaban dan dikabulkan doanya oleh Allah SWT. Konon doanya dikabulkan atas kesabarannya memiliki istri yang cerewet, namun beliau sangat menghormati dan menyayangi istrinya tersebut. Bahkan ia tidak pernah berbuat kasar kepadanya. Atas kesabaran ini lah, Allah mengangkat derajatnya menjadi waliyullah.”
Rubah Mindset (Cara Berfikir)
Jika Anda adalah seorang suami, maka penting untuk merubah cara pandang terhadap isteri yang galak. Isteri galak adalah bagian nasib atau ketentuan Allah SWT yang dikirimkan untuk menjadi penyempurna keimanannya. Sebab tidak sedikit suami yang memiliki isteri galak akan berujung pada percekcokan, pertengkaran, yang pada ujungnya akan pisah ranjang.
Ada beberpa tips cara merubah cara pandang suami kepada isteri:
1. Jika Anda punya istri galak, tapi punya anak dua, Anda jangan bayangkan ke istrimu yang galak saja, tapi bayangkan ketika betapa susahnya ketika tidak punya anak. Kita harus mengingat betapa susahnya atau tidak bahagianya ketika tidak punya anak. Hal ini akan membuat sadar, anak Anda dan istri Anda yang galak itu sepaket untuk dicintai bukan dimusuhi.
2. Kegalakan istri jika ditimbang tidak akan sebanding dengan kebahagiaanmu ketika memiliki anak.
3. Kadang watak yang tidak Anda suka di situ terdapat banyak kebaikan.
4. Jika ada istri yang galak atau suka marah, misalnya ia kekurangan uang belanja maka jangan anggap hal ini sebagai masalah, namun jadikan motivasi untuk semangat bekerja.
5. Justru isteri marah atau galak ini bagus. Bisa jadi, pertama, ia ekspresif dan kedua bisa ditanyakan secara medis, kalau istri menahan diri untuk tidak marah, dalam jangka panjang berefek buruk bagi rumah tangga.
Isteri yang galak bisa menjadi ladang pahala bagi suami, karenan kesabaranmu bernilai pahala yang sangat besar di sisi Allah SWT dan itu ibadah ini tak perlu susah payah.
مَنِ ابْتَغَى صَدِيْقًا بِلاَ عَيْبٍ عَاشَ وَحِيْدًا
Barangsiapa mencari teman yang tanpa cacat cela, maka dia akan hidup seorang diri.
وَمَنِ ابْتَغَى زَوْجَةً بَلاَ نَقْصٍ عَاشَ اَعْزَبًا
Barangsiapa mencari istri yang bebas dari kekurangan, maka ia akan hidup membujang (jomblo).
وَمَنِ ابْتَغَى حَبِيْبًا بِلَا مَشَاكِلٍ عَاشَ بَاحِثًا
Siapa yang ingin mencari kekasih tanpa rintangan, maka hidupnya akan dilewati dengan mencari saja (tidak akan pernah menemukan).
مَنِ ابْتَغَى قَرِيْبًا كَامِلًا عَاشَ قَاطِعًا لِرَحْمِهِ
Barangsiapa mencari kerabat yang sempurna, maka ia akan hidup dengan memutus tali saudaranya.
Wahai para suami, ketika situasi mendesak menghadapi kemungkinan terburuk, maka bersabar adalah langkah paling bijak. Sabar berarti kuat, bukan lemah, apalagi kalah. Sabar juga bisa menjadi modal dasar bagi usaha untuk memperbaiki. Kemenangan dan kemuliaan para suami yang derajatnya di angkat menjadi kekasih-Nya, sebagai imbalan dari kesabarannya yang luar biasa itu.
Demikianlah alasan kenapa istri galak juga memberi keberkahan dan kebaikan bagi kehidupan rumah tangga. Jadi, nikmati saja keindahan, kebahagiaan, dan dinamika rumah tangga. Bahkan, Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menyebutkan bahwa salah satu syarat bisa menjadi waliyullah ialah sabar menghadapi istri yang galak dan cerewet.
Wallahu ‘Alam.[]
