ISTIMEWA
Disebutkan dalam buku Kisah-kisah Islam Sepanjang Masa pada masa Rasulullah terdapat seorang perempuan yang telah melakukan perbuatan zina, padahal ia telah memiliki suami.
Ia datang kepada Rasulullah agar dirinya dihukum rajam sebagaimana aturan Al-Qur’an. “Wahai Rasulullah, aku datang ke sini karena aku telah melakukan zina. Aku ingin dihukum rajam. Agar dosa-dosaku hilang. Aku telah melakukan zina padahal telah memiliki suami. Bahkan, aku berzina sampai aku hamil.” katanya pada Nabi.
Mendengar itu Rasulullah tidak memarahi apalagi mencacinya. Sampai empat kali wanita itu meminta agar beliau menghukuminya, Rasulullah masih memalingkan wajahnya. Hingga akhirnya, Rasulullah meminta wanita itu pulang sampai melahirkan bayinya dan kembali menemuinya.
Setelah ia telah melahirkan ia pun kembali kepada Rasulullah dan mengatakan bahwa dirinha kembali datang untuk segera dihukum agar dosanya diampuni Allah. Rasulullah lagi-lagi tidak secuil pun menghina dan mencacinya. Rasulullah kembali memintanya kembali sampai anaknya lepas dari susu (disapi).
Setelah anaknya sudah berumur dua tahun ia pun langsung kembali menemui nabi dan kembali meminta agar dirinya dihukum atas perbuatannya melakukan perzinaan.
Rasulullah kembali menanyakan kepadanya, “Apakah engkau benar-benar ingin bertaubat, wahai hamba Allah?” Dia pun menjawab dengan ikhlas dan tulus, “Iya wahai Rasulullah, hamba ingin kembali suci, maka hukumlah hamba sebagaimana hukum dalam Al-Qur’an.” jawabnya lirih.
Tidak lama kemudian ia pun dirajam atas apa yang ia lakukan dan permintaannya untuk dihukum demikian. Ketika ia sudah dihukum, Rasulullah berkata kepada para sahabatnya, “sungguh ia adalah wanita penghuni surga.”
Melalui kisah pendek ini jelas Rasulullah tidak pernah menghina apalagi mencaci pelaku zina, walau sedikit. Jika pun ia melakukan kesalahan, Rasulullah akan memperingatinya dengan cara halus dan penuh kesantunan. Tidak ada caci atau maki sama sekali.
Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak mudah menghina siapapun, baik kepada sesama muslim, non muslim, bahkan kepada seluruh alam. Sebab semuanya adalah makhluk Allah. Menghina makhluk Allah sama dengan menghina Penciptanya.[]
Penulis: Lufaefi.
Artikel dimuat di Akurat.co