spot_img

Sambut Idul Adha, Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta Rayakan Tasyabbuh bil Arafah

Dalam rangka menyambut hari raya Idul Adha 1442 H, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta merayakan Tasyabbuh bil Arafah dengan dzikir dan doa bersama, Senin (19/7).

Acara yang dilaksanakan degan protokol kesehatan itu, digelar setelah shalat Ashar hingga menjelang Maghrib, dengan diikuti oleh para santri, asatidz, dan seluruh keluarga besar pesantren.

“Kita berdzikir dan berdoa pada sore yang penuh berkah ini, semoga doa kita dikabulkan oleh Allah Swt.,” harap Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah KH Ahmad Ahrus Iskandar saat memimpin acara.

Bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah, biasanya para jamaah haji memperbanyak dzikir dan doa saat wukuf di Arafah. Doa pada hari ini diyakini sangat mustajab.

Oleh karena itu, selain dianjurkan memperbanyak dzikir dan doa, dengan merayakan Tasyabbuh bil Arafah, harapannya kita diberi kesempatan untuk melaksanakan haji ke Baitullah.

“Dengan merayakan Tasyabbuh bil Arafah, semoga kita semua diberi kesempatan untuk pergi haji ke Baitullah,” ungkap KH Mahrus.

Doa dan dzikir yang dibaca adalah sebagai berikut:

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ 41 X

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ 41 X

رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ 41 X

“Ini merupakan bacaan versi rukhsah (ringan)nya, untuk yang lengkapnya, lebih banyak dari ini,” jelas Wakil Tanfidziyah Jakarta Barat itu.

Salain marayakan Tasyabbuh bil Arafah, dalam menyambut Idul Adha, santri Asshiddiqiyah juga diwajibkan untuk melakukan puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah.

Setelah pembacaan dzikir dan doa selesai, para santri menunggu Maghrib dan melakukan buka bersama.

Tasyabbuh bil Arafah adalah tradisi penduduk Tarim, Hadramaut, Yaman. Pada saat Hari Arafah, sore hari setelah melaksanakan shalat ashar, hampir semua penduduk Kota Tarim berkumpul untuk berdzikir dan berdoa.

Di Tarim sendiri, biasanya yang dibaca empat macam dzikir, yaitu ayat kursi (360 kali), Lâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alâ kulli syai’in qodîr (1000 kali), surat Al-Ikhlas (1000 kali), dan Shalawat Ibrahimiyyah (1000 kali)

Pewarta: Muhamad Abror

Muhamad Abror
Jurnalis, Esais, Pegiat Kajian Keislaman (wabilkhusus sejarah), Alumni Ponpes KHAS Kempek Cirebon, Mahasantri Mahad Aly Sa'iidusshiddiqiiyah Jakarta

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

- Advertisement -spot_img

Latest Articles