Hingga hari ini angka penularan Virus Corona masih terus meningkat. Pemerintah tak hentinya memberikan himbauan kepada masyarakat agar mereka di rumah saja dalam bekerja, belajar, bahkan beribadah. Untuk memutus mata rantai penyebaran virus, pemerintah juga membuat kebijakan di sektor ekonomi dengan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat terdampak wabah. Tidak saja pemerintah, seluruh elemen masyarakat juga harus memiliki peran untuk menyudahi pandemi Covid 19.
Kepedulian masyarakat untuk memberantas virus Corona penting dimiliki oleh perempuan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Basel di Switzerland menyatakan bahwa perempuan lebih memiliki jiwa kepekaan yang tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Ia juga lebih memiliki jiwa emosional yang tinggi di lingkungannya. Penelitian itu mengungkapkan bahwa otak perempuan memiliki volume insula anterior yang lebih kecil dibanding otak laki-laki. Hal itu yang menyebabkan perempuan lebih memiliki sikap empati kepada lingkungan sekitarnya.
Dalam kasus virus Corona kepedulian satu sama lain sangatlah penting. Kebersamaan dan solidaritas dari elemen masyarakat memiliki urgensi yang cukup penting untuk membendung keberlanjutan penyebaran virus Corona. Dalam ranah penanganan pasien Covid 19 maka, perempuan [baca: Dokter atau Tenaga Medis perempuan] lebih memiliki kedekatan dengan pasien. Ia lebih memiliki jiwa yang lembut untuk mengedukasi dan memotivasi pasien untuk sembuh dari Covid 19 itu. Peran perempuan pada posisi ini cukup urgen, pasalnya, vaksin virus belum ditemukan. Salah satu jalan untuk menyembuhkan pasien adalah meningkatkan imunitas dengan cara menyemangati pasien.
Pada ranah lembaga yang lain, baik negeri ataupun swasta, lebih-lebih yang fokus pada sosial, peran perempuan di masa pandemi cukup penting. Modal empati yang tinggi akan dengan mudah bagi perempuan untuk mengedukasi masyarakat untuk mematuhi aturan pemerintah, seperti di rumah saja, memakai masker dan sering cuci tangan. Peran perempuan untuk mengedukasi ini mendorong program pemerintah untuk menyelamatkan banyak nyawa manusia melalui edukasi tata aturan yang dibuat pemerintah dengan edukasi yang proporsional.
Pada ranah keluarga, peran perempuan, dalam hal ini seorang Ibu, juga amat penting untuk meminimalisir dan menyudahi penularan virus. Ranah yang dilakukan adalah memacu psikologi keluarga dan anak-anak ketika bosan di rumah saja. Perasaan galau, jenuh dan monoton yang dirasakan oleh anak-anak selama masa pandemi dapat diberikan solusi oleh seorang Ibu yang memiliki kepekaan yang tinggi. Ia dapat mendekorasi rumah semenarik mungkin agar tidak bosan disinggahi anak-anak. Seorang Ibu dapat membuat strategi jitu bagi anak-anaknya agar tetap mau di rumah saja selama masa virus Corona.
Perannya di ranah ekonomi juga cukup penting untuk dinilai. Masa-masa pandemi adalah masa di mana tidak saja ranah kesehatan dan sosial yang menjadi dampak, tetapi juga ekonomi masyarakat. Ribuan bahkan jutaan pekerja buruh harian dan atau karyawan swasta yang terpaksa harus berhenti dari pekerjaannya karena tidak lagi beroprasi. Perempuan di rumah dapat mengatur keuangan sebaik dan seefektif mungkin. Ia dapat mengatur pengeluaran untuk belanja dan kebutuhan keluarga lainnya dengan efektif. Dengan begitu, pengeluaran yang harus dikeluarkan akan sebanding dengan pemasukan di tengah pandemi ini.
Peran perempuan di masa wabah virus Corona ini sangat urgen. Tidak boleh diabaikan. Sudah semestinya perempuan-perempuan hebat di tanah Air mengambil peranan di tengah masyarakat dan keluarga dalam upaya menyudahi penularan virus Corona. Perannya akan mempercepat negara dan pemerintah dalam upaya merdeka dari virus Corona. Sikap peduli, empati, kepekaan, dan kelembutan yang dimiliki perempuan menjadi modal besar bagi bangsa untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19.
Penulis: Lufaefi (Sarjana Tafsir Al-Qur’an).