spot_img

Pandangan Quraish Shihab Soal Fenomena di Tengah Pandemi

Pandemi virus Corona yang melanda dunia kian menjadi ancaman. Pasalnya, virus itu telah banyak memakan korban. Virus yang mulanya muncul dari Wuhan, Cina ini menyerang siapa saja, tanpa pertimbangan agama, suku, keyakinan atau faham keagamaan. Negara, baik Negara Islam atau Demokrasi, bahkan sekuler, semuanya berpotensi ditimpa virus mematikan tersebut.

Ada ragam fenomena keagamaan yang berkembang di tengah masyarakat di tengah pandemi ini. Satu di antaranya adalah menganggap virus Corona sebagai azab atau siksaan Allah Swt, kepada Negara-negara yang sekuler dan bukan Negara Islam. Perihal ini, Quraish Shihab tidak sependapat. Menurut pakar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir ini, virus Corona adalah musibah yang dapat menimpa siapa saja. Buktinya, ada banyak orang yang beriman, taat kepada Allah, namun ia ikut terkena wabah Covid-19.

Apa mungkin Allah menurunkan azab dan siksa kepada hamba-hamba-Nya yang taat dan beriman. Maka lebih tepat, bila dikatakan virus Corona ini adalah ujian dari Allah agar manusia semakin mendekat kepada-Nya. Penyakit ini mengingatkan kita bahwa manusia adalah makhluk lemah. Tidak sepatutnya bersikap sombong. Pada QS. Al-Anfal [8]: 25 Allah Swt berfirman:

وَٱتَّقُوا۟ فِتۡنَةࣰ لَّا تُصِیبَنَّ ٱلَّذِینَ ظَلَمُوا۟ مِنكُمۡ خَاۤصَّةࣰۖ وَٱعۡلَمُوۤا۟ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِیدُ ٱلۡعِقَابِ

Dan peliharalah dirimu dari fitnah yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.

Selain itu, ribuan orang telah wafat terjangkit virus Corona. Namun yang menjadi keprihatinan, masih ada beberapa masyarakat yang menolak jenazah korban Covid-19. Termasuk di Indonesia. Menanggapi hal ini, Quraish Shihab berpendapat bahwa jenazah virus Corona mendapatkan pahala dan ganjaran yang besar. Mereka mendapatkan predikat Syuhada Al-Akhirat (orang yang mati syahid akhirat).

Menurut beliau, orang yang meninggal karena wabah akan mendapatkan predikat syahid akhirat sama sebagaimana dulu para sahabat Rasulullah Saw ketika terjangkit wabah Tha’un. Orang yang yang mati syahid akhirat ia tidak sama dengan syahid dunia akhirat sebagaimana syahid karena perang melawan kebenaran. Syahid akhirat tetap dimandaikan, dikafani, dishalati dan dikubur, namun di akhirat mendapat pahala sama dengan pahala mati syahid sebab perang melawan kebenaran itu.

Fenomena yang juga kerap muncul di tengah masyarakat di tengah pandemi ini menganggap virus Corona sebagai tentara Allah yang dikirim untuk melawan orang-orang yang tidak taat kepada-Nya. Profesor bidang Ilmu Tafsir yang juga mendirikan Pusat Studi Al-Qur’an di Tangerang Selatan ini tidak sependapat. Menurut Shihab, virus Corona ini adalah setan dan atau jin. Beliau berdalih dengan mengutip ayat Al-Qur’an QS. Shad [38]: 41:

وَٱذۡكُرۡ عَبۡدَنَاۤ أَیُّوبَ إِذۡ نَادَىٰ رَبَّهُۥۤ أَنِّی مَسَّنِیَ ٱلشَّیۡطَـٰنُ بِنُصۡبࣲ وَعَذَابٍ

Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, “Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana”.

Menurut Qurais Shihab, virus Corona bukanlah tentara Allah. Virus ini adalah setan dan atau jin, sebagaimana kasus yang terjadi dalam ayat Al-Qur’an di atas di mana Nabi Ayub AS pernah mengalami penderitaan dan bencana yang itu disebabkan karena setan. Oleh sebab itu menurutnya, karena virus ini disebabkan oleh setan, kita harus memusuhi, menghindari dan sama-sama melawan. Wallahu A’lam.

Disadur melalui Video Narasi Prof Quraish Shihab dengan Najwa Shihab.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

- Advertisement -spot_img

Latest Articles