spot_img

Menyembuhkan Corona dengan Kemanusiaan

Beberapa minggu yang lalu, presiden Jokowi resmi mengumumkan terkait warga Indonesia yang positif terjangkit virus Corona. Dua warga Indonesia tersebut bertempat tinggal di Depok Jawa barat. Sejak 1 Maret 2020, keduanya di rawat di RS penyakit infeksi; Sulianti suroso Jakarta.

Penyebaran virus Corona semakin hari semakin tinggi. Mengutip data kompas.com (28/3/2020) jumlah pasien suspeck Corona mencapai 1.155 kasus yang tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan sebanyak 102 dinyatakan telah meninggal dunia.
Untuk memutus mata rantai penularan virus, kegiatan belajar mengajar diliburkan. Melalui keputusan Presidenpun, Ujian Nasional siswa pada 2020 ditiadakan karena menghindari adanya penukaran virus Corona yang kemungkinan besar akan terjadi jika kegiatan tersebut tetap diadakan.
Berbagai langkah dalam mengantisipasi merebaknya pandemi Corona ini telah dilakukan pemerintah. Bahkan, pro dan kontra bermunculan di saat situasi genting seperti saat ini. Di antaranya, ada beberapa pihak yang menyarankan untuk memberlakukan lockdown skala daerah, bahkan ada yang menyarankan lockdown dalam skala nasional.
Sejumlah negara sudah memberlakukan lockdown untuk membatasi penyebaran virus Corona. Langkah tersebut dianggap sebagai solusi bagi beberapa negara lain sebagai upaya mencegah penyebaran pandemi Corona. Lantas apakah Indonesia mengambil langkah tersebut? Sampai saat ini langkah tersebut belum menjadi opsi pemerintah Indonesia.
Memang, sepertinya lockdown bukan solusi tepat mengatasi pandemi Corona karena memiliki dampak negatif yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia. Mengingat dari sisi ekonomi ada banyak kalangan masyarakat yang tingkat ekonominya di bawah rata-rata. Begitu juga dengan kenyataan jumlah tenaga kerja di Indonesia yang lebih banyak berada di sektor informal, seperti para pedagang kaki lima, pedagang pinggir jalan dan pedagang keliling. Jika diberlakukan lockdown, mereka akan kehilangan income.
Jika lockdown itu terjadi, akan berakibat fatal dan merugikan banyak orang terutama bagi kalangan menengah ke bawah. Seperti saat ini, kelangkaan Masker dan Hand Sanitizer menyebabkan meningkatnya harga di sejumlah daerah. Bahkan, di tengah situasi seperti ini ada beberapa oknum yang dengan sengaja menimbun Masker guna menjual kembali dengan harga yang relatif mahal dan mengeruk keuntungan.
Di China, ketika diterjang badai Corona, rakyatnya saling menguatkan dan berteriak, “Wuhan Jia You; Wuhan kamu pasti bisa”. Atau Itali, rakyatnya mengibarkan bendera negaranya di jendela-jendela rumah, berusaha untuk menguatkan pemerintah dan negara sekaligus memberikan pesan pada dunia, “kami bersama pemerintah dan negara kami”.
Namun bagaimana dengan negara kita? Apa yang harus dilakukan guna melawan badai ganas ini? Haruskah hanya mengambil kesempatan untuk kepentingan pribadi semata di tengah kemelut wabah ini?
Tentu saja, jangan sampai kita memanfaatkan situasi seperti ini demi keuntungan pribadi, apalagi sampai membiarkan saudara kita terpapar virus Corona, dan kita diam saja. Perilaku demikian sama saja dengan mengkhianati kemanusiaan. Karena mengambil keuntungan di tengah pandemi Corona betapapun merupakan perbuatan yang tak berprikemanusiaan.
Virus ini tidak berbanding besar dengan resikonya, namun jauh lebih besar dengan rasa kemanusiaannya. Rasa kemanusiaan bisa menyembuhkan virus Corona, karena rasa kepedulian yang sangat tinggi bisa mengurangi tersebarnya virus Corona. Rasa kemanusiaan dengan saling membantu, mengikuti anjuran pemerintah, saling manjaga, mengingatkan mereka yang masih tidak sadar aturan, dan sama-sama menyemangati pemerintah untuk bersama melawan badai Corona.
Semoga kita menang melawan pandemi ini. Agar Indonesia kembali pulih dan rakyatnya menjalankan aktivitas ibadah, bekerja dan belajar kembali seperti semula. Indonesia pasti menang.
Penulis : Sufi Aly Subhan (Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam, STFI Sadra Jakarta).

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

- Advertisement -spot_img

Latest Articles