spot_img

Covid-19 Menular Tanpa Mengenal Sistem Negaramu Apa

Dunia sedang diguncang oleh wabah Covid-19. Setiap negara yang terdampak virus mematikan itu membuat kebijakan yang beragam guna memutus mata rantai penularan lebih banyak lagi, dari mulai lockdown total, lockdown sebagian daerah, hingga menggunakan kebijakan yang keras guna mengurangi penyebaran penyakit tersebut.
Di balik musibah yang juga menjadi keprihatinan negara Indonesia ini, muncul sebagian kelompok Islam yang menawarkan solusi pemberantasan Covid-19 dengan negara Islam. Indonesia dianghap akan segera berakhir dari musibah pandemi ini jika hanya telah menerapkan sistem Islam dalam bernegara. Sistem Demokrasi dan ideologi Pancasila harus diganti dengan sistem Islam agar wabah virus itu segera berakhir.
Agaknya munculnya solusi yang terkesan sejalan dengan agama namun cacat dalam nalar itu lahir dari sekelompok Muslim yang mencita-citakan sistem khilafah islamiyah di Indonesia. Rasa dendam karena konsep khilafah dalam faktanya tidak dapat memberikan kebaikan bagi umat sehingga harus dibubarkan dengan Perppu Ormas membuat konsep negara Islam dan khilafah kembali digaungkan di tengah umat sedang genting dalam wabah Covid-19.
Memberikan solusi penyakit fisik yang mewabah dengan cepat dengan konsep negara Islam betapapun tidak nyambung. Karena Covid-19 tidak pernah memandang status negara yang dihuni seseorang. Covid-19 dapat menjalar kepada negara manapun, baik negara Islam, negara kapital, negara Demokrasi, ataupun model negara lainnya. Penyakit tak memandang status seseorang.
Dalam faktanya, banyak negara-negara yang dianggap negara Islam di dunia yang juga terdampak virus Corona ini. Negara Islam Iran misalnya, negara para mullah, hingga 28 Maret 2020, sudah 32.332 yang positif Corona, dan 1.444 warganya meninggal akibat virus itu. Atau Arab Saudi, negara yang merupakan tempat kelahiran Rasulullah Saw., di tanggal tersebut juga terjangkit virus Corona sebanyak 1.104 yang positif. Begitu juga negara-negara yang dianggap negara Islam, seperti Afghanistan, Turki, Mesir, Maroko dan lainnya. Semuanya merupakan negara Islam atau minimal negara dengan mayoritas Islam namun terjangkit virus Corona.
Covid-19 memang merupakan makhluk Allah Swt. Namun tidak serta-merta kita hanya duduk diam berdoa tanpa ikhtiar, agar pandemi virus tersebut segera berakhir. Juga sangat tidak elok, memberikan solusi agar Indonesia mengubah sistem negara dari Demokrasi menjadi negara Islam guna memutus mata rantai virus Corona ini. Nabi Muhammad saja ketika sakit, tidak hanya berdoa, namun ikhtiar. Bagaimana misalnya beliau memakan minyak Zaitun dan mengoleskan ke bagian tubuh guna menyembuhkan penyakit. Atau, menggunakan kayu Siwak supaya gigi beliau terhindar dari penyakit. Begitu masih banyak yang lainnya.
Akhirnya, Covid-19 tidak dapat dihentikan dengan cara merubah negara-negara menjadi negara Islam. Pandemi virus ini hanya bisa diselesaikn dengan cara mengikuti panduan dari tenaga medis dan kebijakan pemerintah dalam menangani virus ini. Mencuci tangan secara rutin, menjaga jarak satu dengan yang lain, tidak berkerumun, dan tentu saja dibarengi dengan berdoa semaksimal mungkin kepada Allah agar semua sempat membaik. Negara Islam tak akan bisa menyembuhkan bangsa dari Covid-19. Karena dalam menangani kasus ini, semua negara pun memerlukan bantuan manusia.
Penulis: Lufaefi
Artikel asli dimuat di www.fkmthi.com.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

- Advertisement -spot_img

Latest Articles