spot_img

Mengenal Tasawuf untuk Menggapai Ketenangan

Penulis: Drs. H. Umar Fauzi, M.Ag. (Dosen STAI Nurul Iman, Parung Bogor)

Meskipun makna tasawuf dari segi bahasa berbeda-beda dan secara termonologi juga berbeda di kalangan ahli ilmu, mereka sepakat bahwa tasawuf adalah mengajarkan akhlakul karimah dan moralitas. Islam adalah agama kaffah, universal, yang mengatur bagaimana manusia dapat meraih hasanah dunia-akhirat dan selamat dari siksa api neraka.

Agar manusia dapat meraih tujuan tersebut diturunkanlah para Nabi dan Rasul dengan membawa risalah dari Tuhan, dinul Haq Islam yang hanya menyembah Allah SWT semata tidak ada sekutubagiNya.

Semua makhluk baik yang beriman, kufur, syirik, maupun munafiq, mereka akan diminta pertanggungjawaban atas perbuatannya. Kaum beriman merupakan manusia pilihan dan juga mereka akan dibalas olehNya sesuai amalnya, baik ataupun buruknya.

Rukun Iman dan Islam juga harus diterima, difahami dan diamalkan sesuai kadar keimanan, keilmuan dan ketaqwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan demikian, seseorang akan tenang, tentram, bahagia dengan patuh beragama atau sebaliknya. Islam mencakup tentang aqidah, akhlak dan syari’at yang dimana ending peribadatan dalam Islam adalah peningkatan taqwa, mencakup perintah kebaikan dan menjauhi larangan dari Allah SWT. Untuk itu perlu bertasawuf, akhlaki, falsafi ataupun sunni.

Tasawuf sendiri adalah perwujudan dari ihsan dalam syariat Islam. Tasawuf adalah ilmu yang berfokus padamembangun diri untuk menjauhi hal duniawi. Tasawuf adalah ilmu yang memiliki berbagai versi asals ejarahnya.

Beberapa pendapat mengungkapkan tasawuf adalah ilmu yang lahir di luar Islam. Benarkah demikian?

Tasawuf adalah akhlak kenabian yang akan terus menjadi sumber inspirasi dan motivasi, memberi makna dan arah, serta menjadi kendali hakiki bagi terbangunnya peradaban manusia dengan patuh beragama. Tasawuf, pada dasarnya merupakan ilmu hakikat tentang tradisi dan akhlak kenabian, dan menjadi puncak rasionalitas kemanusiaan.

Tasawuf mengajarkan manusia agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan menghilangkan segala akhlak dari perbuatan tercela. Manusia yang dapat mengamalkan ilmu tasawuf dengan baik, akan selalu memiliki hati bersih, suci, dan disinari oleh ajaran-ajaran Allah SWT dan Rasul.

Tasawuf Menurut Sebagian Sufi:

Ajaran tasawuf terpenting Abu Yazid adalah Fana dan Baqa yang artinya fana` yaitu meninggal dan musnah. Dalam kaitan dengan sufi, maka sebutan tersebut biasanya digunakan dengan proposisi: fana`an yang artinya kosong dari segala sesuatu, melupakan atau tidak menyadarisesuatu.

Tasawuf Menurut Imam Junaid

Menurut Imam Junaid, seorang tokoh tasawuf yang berasal dari Baghdad. Tasawuf memiliki arti sebagai sikap mengambil sifat mulia dan meninggalkan setiap sifat rendah.

Tasawuf Menurut Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili.

Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili merupakan seorang syekh yang berasal dari Afrika Utara dan terkenaldengan tarekat Syadzili. Beliau sebagai seorang pelaku tasawuf mendefinisikan tasawuf sebagai proses praktek dan latihan diri. Dengan melalui cinta yang mendalam untuk beribadah danmenempatkandiri ke jalanTuhan.

Dari difinisi-definisi tasawuf menurut mereka dapat disimpulkan maknanya kosong dari segala sesuatu, melupakan atau tidak menyadari sesuatu selain hanya ingat kepada Allah. Selain itu mengambil sifat mulia dan meninggalkan setiap sifat rendah, hanya berbuat yang terpuji.

Wallahu A’lam.[]

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

- Advertisement -spot_img

Latest Articles