spot_img

Mengenal Lebih Dekat Keluarga Rasulullah

 

Mengenal Rasulullah beserta ahlul bait (keluarga)nya adalah penting. Dengan begitu, kita bisa mengetahui peotret orang-orang mulia yang memiliki budi serta keluasan ilmu yang patut ditiru. Para ahlul bait, sebagai orang-orang yang sangat dekat dengan Rasulullah, dalam diri mereka terpancar cahaya keimanan dan tauladan yang kuat.

Adalah Mahmud asy-Syarqawi, ia menulis sebuah buku yang sangat  penting untuk kita agar lebih kenal dan dekat dengan para kaluarga Nabi (ahlul bait). Judul buku itu adalah Biografi Keluarga Nabi. Buku yang memuat biografi kelurga-keluarga Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam.

Buku ini memuat biografi delapan (8) keluarga Nabi, yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib, Al-Abbas bin Abdul Muthalib, Ali bin Abu Thalib, Fatimah az-Zahra, Al-Hasan bin Ali, Al-Husain bin Ali, Sayyidah Zainab, dan Sayyidah Nafisah. Setiap tokoh diulas secaara  mendalam, baik biografi, dinamikanya, kehidupannya, dan pendapat-pendapat ulama tentangnya.

Dalam mukadimahnya, Asy-Syarqowi menjelaskan mengapa kita harus mengenal keluarga Nabi Muhammad Saw. Dalam salah satu hadits, Rasulullah pernah bersabda,

“Barangsiapa meninggal dunia dengan mencintai keluarga Muhammad, ia meninggal dunia sebagai syahid. Ingat, barangsiapa meninggal dunia dengan mencintai keluarga Muhammad, ia meninggal dunia sebagai orang yang diampuni. Ingat, barangsiapa meninggal dunia dengan mencintai keluarga Muhammad, ia meninggal dunia sebagai orang bertaubat.”

“Ingat, barangsiapa meninggal dunia dengan mencintai keluarga Muhammad, ia meninggal dunia sebagai orang beriman yang telah menyempurnakan imannya. Ingat, barangsiapa meninggal dunia dengan mencintai keluarga Muhammad, oleh malaikat maut ia diberi kabar gembira surga, kemudian oleh malaikat Munkar dan Nakir. Ingat, barangsiapa meninggal dunia dengan mencintai keluarga Muhammad, di kuburnya dibukakan pintu yang tembus ke surga.”

“Ingat, barangsiapa meninggal dunia dengan mencintai keluarga Muhammad, di kuburnya dipasang tempat berkunjung malaikat rahmat. Ingat, barangsiapa meninggal dunia dengan mencintai keluarga Muhammad, ia meninggal dunia setia berpegang pada Sunnah dan jamaah. Ingat, barangsiapa meninggal dunia dengan membenci keluarga Muhammad, kelak pada hari kiamat ia datang dengan ada tulisan di sepasang matanya, “Orang yang berputus asa dari rahmat Allah.”

“Ingat, barangsiapa meninggal dunia dengan membenci keluarga Muhammad, ia meninggal dunia sebagai orang kafir. Dan ingat, barangsiapa meninggal dunia dengan membenci keluarga Muhammad, ia tidak bisa mencium aroma surga.” (al-Qurthubi, al-Jami’ fi Ahkam al-Qur’an dan al-Zamakhsyari, al-Kasysyaf, 4/173)

Hadits Nabi panjang di atas menegaskan, betapa mencintai keluarga Rasulullah adalah sebuah kewajiban. Balasan kebaikan bagi yang mencintainya, sementara mereka yang membencinya, akan mendapat siksa.

Imam Syafi’i dalam sya’irnya mengatakan:

 

يا آلَ بَيتِ رَسولِ اللَهِ حُبَّكُمُ

فَرضٌ مِنَ اللَهِ في القُرآنِ أَنزَلَهُ

يَكفيكُمُ مِن عَظيمِ الفَخرِ أَنَّكُمُ

مَن لَم يُصَلِّ عَلَيكُم لا صَلاةَ لَهُ

 

Wahai anggota keluarga Rasululllah

Mencintai kalian adalah kewajiban dari Allah

Dalam al-Qur’an yang diturunkan-Nya

Cukuplah besarnya kemuliaan kalian

Bahwa siapa yang tidak membacakan shalawat untuk kalian

Maka tak ada shalawat sama sekali baginya.

 

Mencintai ahlul bait itu wajib. Mereka adalah fondasi agama dan pilar keyakinan. Imam Muhyiddin bin Arabi mengatakan:

 

رَأَيْــتُ وَلَائِــي آل طَــهَ فَرِيضَــة

عَلَى رَغْم أَهْل البُعْد يُورثنِي القُرْبـا

فَمَا طَلَبَ المَبْعُوثُ أجْراً عَلَى الهُدى

بتبلِيغــهِ إلا المَــوَدَّة فِــي القُرْبَــى

 

Menurutku aku menyayangi ahlul bait adalah kewajiban

Meskipun jauh hal itu membuat aku menjadi dekat

Sang nabi yang diutus bukan mencari upah

Atas petunjuk yang beliau sampaikan

Kecuali hanya ingin kerabatnya dicintai.

 

Salah satu keutamaan ahlul bait adalah bisa dijadikan tawassul, hal ini sudah banyak dipraktikan orang-orang terdahulu. Diriawyatkan oleh Ibnu Abbas ra, bahwa ketika Fatimah binti Asad, ibdunda Ali bin Abu Thalib ra, meninggal dunia, Rasulullah Saw. berdoa, “Ya Allah, tolong berikan ampunan untuk Fatimah binti Asad. Dengan kebenaran Nabi-Mu dan para nabi sebelumku, tolong lapangkan kuburnya.”

Berdasarkan hadits ini, ditetapkan kebolehan bertawasul kepada para nabi. Ini jelas termasuk dalil yang menguatkan dalil ditetapkannya dasar tawasul.

Demikianlah keutamaan ahlul bait (keluarga Nabi Muhammad Saw.). Semoga, dengan membaca karya Mahmud asy-Syarqowi ini, membuat kita lebih mengenal dan dekat dengan keluarga Nabi Muhammad Saw.

Identitas buku:

Judul: Biografi Keluarga Nabi

Penulis: Mahmud asy-Syarqowi

Penerjamah: Abdul Rosyad Shidddiq

Penerbit: PT Qaf Media Kreativa

Cetakan: I, Februari 2021

Tebal: 332 halaman

ISBN: 978-602-5547-89-8

 

Peresensi adalah Muhamad Abror, Mahasantri Mahad Aly Saiidusshiddiqiyah Jakarta

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

- Advertisement -spot_img

Latest Articles