Penulis: Setyo Kurniawan, M.A. (Dosen STAI Nurul Iman, Parung Bogor)
Zikir dalam bentuk perbuatan merangkum semua bentuk amal/aktivitas yang sesuai dengan petunjuk syariat dalam rangka mencari ridha Allah SWT. Berdiri, ruku, dan sujud dalam shalat semuanya adalah zikir.
Melakukan pekerjaan yang halal karena Allah untuk memenuhi perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya adalah zikir. Mengalihkan duri dari jalan, melemparkan senyuman untuk membahagiakan orang lain juga merupakan bentuk zikir. Selain itu senyummu kepada saudara juga bisa bermakna zikir.
Orang yang menahan lidahnya dan hatinya dari turut serat menyertai maksiat kepada Allah SWT juga sebenarnya merupakan salah satu bentuk zikir. Ada banyak bentuk zikir dalam Islam.
Namun untuk menjadi aktivitas zikir semuanya perlu dibarengi dengan zikir hati dengan selalu ingat kepada Allah SWT, ikhlas dalam melakukan segala perintah-Nya atau dalam meninggalkan larangan-Nya.
Sesungguhnya zikir itu memiliki keutamaan dan manfaat jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan serta diresapi dalam hati.
Diantara manfaat-manfaat berzikir adalah sebagaimana Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziah. Ia berpendapat, “Dzikrullah itu ialah Al-Qur’an yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya. Dengannya akan tenang hati orang yang beriman, karena hati tidak akan tenang kecuali dengan iman dan yakin. Dan tidak ada jalan untuk memperoleh keimanan dan keyakinan kecuali dengan Al-Quran.”
Pendapat ini sesuai dengan firman Allah SWT: “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nahl: 43).
Di bawah ini penulis faedah atau manfaat berzikir kepada Allah SWT. Allah juga memuji orang yang banyak berdzikir tersebut. Allah SWT berfirman tentang manfaat dan faedah berdzikir:
1. Perintah Berdzikir sebanyak-banyaknya
Allah SWT berfirman,
يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا ٱذْكُرُوا ٱللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab: 41-42).
2. Keberuntungan bagi yang banyak berdzikir
Allah SWT berfirman,
وَٱذْكُرُوا ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُون
“Dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah: 10). Artinya, kondisi apapun Rasulullah saw tetap Berdzikir.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berdzikir (mengingat) Allah pada setiap waktunya.”(HR. Bukhari, no. 19 dan Muslim, no. 737).
4. Menghidupkan hati dan makanan yang tepat untuk jiwa
Abu Musa Al Asy’ari meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Persamaan seseorang yang mengingat Tuhannya dan seseorang yang tidak mengingatnya adalah seperti orang hidup dan mati.” (HR AlBukhari).
Firman Allah SWT dan hadits tersebut di atas memerintahkan manusia untuk banyak berzikir. Dengan demikian manusia termasuk hamba-hambaNya yang beruntung, tenang jiwa, bersih hati dan hidup hatinya dan insya Allah akan terpenuhi segala hajatnya. Amin.[]