spot_img

Demokrasi dalam Bingkai Al-Qur’an

Ilustrasi: republika
Sistem Demokrasi menjadi sistem yang dipilih oleh Founding Father Bangsa Indonesia guna menjalankan roda kenegaraan. Dipilihnya Demokrasi karena merupakan sistem yang memberikan perlindungan kepada setiap individu masyarakat, menghindari otoritarian penguasa, dan memberikan kebebasan setiap individu kepada hal-hal yang positif.
Kedudukan Demokrasi dan Islam secara kasat mata memang seakan merupakan dua hal yang bertentangan. Islam merupakan wahyu dari Allah Swt, sementara Demokrasi merupakan hasil pemikiran manusia. Keduanya lahir dari rahim yang berbeda, meskipun pada hakikatnya, dua hal yang berbeda tidak berarti otomatis bertentangan. Seorang laki-laki tidak bisa kita katakan bertentangan dengan seorang perempuan hanya karena berbeda jenis kelamin.
Islam merupakan agama yang apresiatif terhadap nilai-nilai moral dan etika umatnya. Islam tidak menuntut umatnya untuk hanya mendahulukan simbol dan mengesampingkan esensi suatu ajarannya. Betapa Rasulullah Saw menjadi pribadi yang apik dalam mewujudkan nilai-nilai esensial umatnya dibandingkan simbol-simbol Islam semata. Rasulullah mengutamakan etika, moral, dibandingkan hanya mengutamakan tindakan faktual namun lepas dari nilai esensial agama.
Sidney Hook dalam Encyclopaedia Americana mendefinisikan Demokrasi sebagai suatu bentuk pemerintahan  di mana keputusan-keputusan  pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung  didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa. Demokrasi menuntut nilai-nilai kebebasan kemanusiaan dengan tetap mempertimbangkan nilai etika dan moral.
Secara esensial, Demokrasi mengedepankan prinsip musyawarah, keadilan, persamaan, amanah dan tanggung jawab. Prinsip-prinsip dasar tersebut diafirmasi oleh Al-Qur’an. Musyawarah misalnya, sejalan dengan QS. Ali Imran [3]: 59, “Dan bermusayawarahlah dengan mereka dalam urusan itu“. Prinsip keadilan dalam Demokrasi juga di apresiasi oleh Al-Qur’an QS. An-Nahl [16]: 90,  “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang berbuat keji, kemungkaran dan permusuhan”.
Prinsip persamaan dalam Demokrasi juga dikonfirmasi oleh ayat-ayat Al-Qur’an, salah satunya dalam QS. Al-Hujurat [49]: 13, “wahai manusia, sesungguhnya kami telah menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian dapat saling mengenal. Dan orang yang paling mulia di antara kalian adalah mereka yang paling bertakwa“.
Prinsip selanjutnya, amanah, ini juga sejalan dengan maksud ayat Al-Qur’an QS. An-Nisa’ [4]:58, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu supaya menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil”. Sedangkan prinsip yang terakhir, tanggung jawab, dikonfirmasi oleh hadis Nabi Muhammad Saw bahwa kita semua adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin akan dimintai tanggung jawab.
Memang Demokrasi merupakan sistem yang lahir dari rahim pemikiran manusia. Namun salah kaprah jika dipertentangan dengan Islam. Islam sendiri diturunkan untuk manusia. Manusia diberikan akal untuk berijtihad, dituntut untuk menggunakan akalnya untuk berkreasi dalam beragama guna menemukan kemaslahatan yang besar. Demokrasi erat kaitannya dengan Islam karena prinsip-prinsipnya tidak ada yang bertentangan dengan Islam [].
Penulis: Tim Redaksi.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

- Advertisement -spot_img

Latest Articles