Kewajiban melakukan puasa telah Allah catat di dalam Al-Qur’an dalam QS. Al-Baqarah [2]: 183. Pada ayat tersebut Allah mewajibkan puasa bukan saja untuk umat Nabi Muhammad Saw tetapi juga umat-umat sebelum Nabi Muhammad. Namun demikian, ibadah puasa yang diwajibkan oleh Allah kepada Nabi dan umatnya itu satu sama lain tidaklah sama.
Nabi Adam misalnya, adalah salah satu Nabi yang diwajibkan Allah untuk melakukan puasa. Puasa yang dilakukan oleh Bapak Adam sebanyak tiga kali setiap bulan selama satu tahun. Meski dalam riwayat lain Nabi Adam diwajibkan puasa pada 10 Muharram ketika ia bertemu dengan istrinya, Hawa.
Nabi Nuh juga adalah Nabi yang mendapat kewajiban berpuasa. Nuh dan umatnya itu diwajibkan berpuasa satu tahun penuh kecuali dua hari raya, yaitu pada saat mereka dilanda banjir bandang. Nuh dan umatnya diwajibkan berpuasa selama berada di kapal dalam menghadapi banjir yang besar.
Sedangkan Nabi Ibrahim berpuasa ketika ia hendak dibakar oleh Raja Namrud setelah ia menghancurkan berhala-berhala yang berada di depan Istana Raja Namrud. Ibrahim diwajibkan Allah berpuasa agar mendapatkan keselamatan ketika hendak dibakar oleh rajab zalim itu.
Sementara itu Nabi Musa diwajibkan melaksanakan ibadah puasa manakala menghadapi umatnya, Bani Israil, yang kerapkali membangkang dengannya. Musa bermunajat di Gunung Tursina selama waktu 40 hari. Selama waktu itu beliau diwajibkan oleh Allah Swt untuk melakukan ibadah puasa.
Nabi Ayub juga diwajibkan oleh Allah Swt melakukan ibadah puasa. Nabi Ayub dikenal sebagai Nabi yang kerapkali mendapatkan cobaan dengan datangnya penyakit-penyakit, seperti lepra dan kusta. Untuk menjadi jalan munajat kepada Allah Swt dalam menjalani musibah penyakit itu beliau dan umatnya diwajibkan melakukan puasa.
Terakhir, Nabi Daud, juga salah satu Nabi yang diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa. Nabi Daud di kenalan kewajiban berpuasa dalam waktu yang berganti-ganti, yakni satu hari puasa, satu hari tidak, satu hari lagi puasa, dan satu hari tidak, serta seterusnya. Bahkan, puasa Nabi Daud ini masih dipraktikkan oleh sebagian umat Islam.
Begitulah bilangan dan waktu puasa para Nabi terdahulu dan umatnya. Berbeda dengan Nabi Muhammad dan umatnya yang diwajibkan berpuasa selama satu bulan dalam satu tahun, Nabi-nabi terdahulu berpuasa tidaklah demikian. Meskipun dasarnya sama-sama merupakan kewajiban dan dalam rangka mendapatkan nilai ketakwaan.
Penulis: Nilawati (Mahasiswi STFI Sadra Jakarta).