spot_img

Mewaspadai Virus Khilafah di Tengah Pandemi

Wabah virus Corona yang masih menjadi tantangan Bangsa Indonesia acapkali dipolitisasi para penyeru khilafah demi kepentingan kelompoknya. Berbagai intrik dan kamuflase “digoreng” oleh para penyeru khilafah di tengah masyarakat dengan tujuan membuat masyarakat tersesat tidak lagi meyakini pemerintah.
Bukan penyeru khilafah kalau tidak pandai berkamuflase. Hafidz Abdurrahman misalnya, sebagaimana dinyatakan oleh Dina Y Sulaeman, pernah menyeru untuk membunuh Presiden Suriah Bashar Ashaad, karena dianggap menghalang-halangi tegaknya khilafah islamiyah di Suriah. Selain itu, Rokhmat S. Labib, salah satu penyeru khilafah di Indonesia, sebagaimana dikutip Redaksi Indonesia, pernah memprovokasi umat Islam Indonesia agar pemerintah menyerahkan kekuasaan kepada penyeru khilafah. Karena sistem Demokrasi dan ideologi Bangsa Indonesia dituduh sebagai produk kekufuran.
Sampai pada akhirnya di tahun 2017, salah satu organisasi penyeru khilafah di Indonesia dibubarkan oleh pemerintah Indonesia karena jelas-jelas tergolong sebagai organisasi yang bertentangan dengan asas Negara. Dan, kini para penyeru khilafah menggunakan momentum pandemi ini untuk mengoyak pemerintah, menggembosi pemerintah, dengan tuduhan gagal menangani wabah Covid-19 yang sebab utamanya tidak menerapkan sistem khilafah. Kamuflase di berbagai media guna mendapat dukungan dari masyarakat terlihat memukau, namun sebenarnya penuh tipu daya.
Pada salah satu website penyeru khilafah, yaitu muslimahnews, penyeru khilafah menyatakan bahwa Negara khilafah memiliki solusi terbaik dalam menyudahi penyakit mewabah Covid-19. Solusi tersebut di antaranya: Negara menjadi pihak terdepan menyudahi penyakit, mengadakan riset untuk menghasilkan vaksin, tidak boleh ada WNA masuk, dan solusi lainnya. Yang anehnya, solusi-solusi tersebut justru sudah dilakukan semua oleh pemerintah Indonesia. Para penyeru khilafah hanya membuat kamuflase bahwa sebab pemerintah tidak menerapkan sistem khilafah adalah sebab utama adanya pandemi.
Kamuflase khilafah juga digentayangkan oleh Gema Pembebasan Jakarta Raya, organisasi sempalan HTI. Dalam postingan Facebook pada 25 Maret 2020, dengan judul “Virus Corona, Ancaman Masa Depan”, menyatakan bahwa solusi satu-satunya peredam virus Corona adalah sistem Islam khilafah. Karena khilafah akan memberikan solusi bukan saja pada persoalan dunia, akan tetapi juga persoalan akhirat. Kesimpulan yang memang aneh. Tidak ada ikhtiar zahir, atau usaha kemedisan, tetiba disimpulkan melalui angan-angan bahwa khilafah adalah solusi virus. Begitulah kamuflase penyeru khilafah. Tidak masuk akal. Dan begitu memang adanya.
Pada salah satu Fanspage penyeru khilafah dengan nama “Kabar Islami”, yang diposting pada 3 April 2020 dengan judul “Semua Terlihat Susah Tanpa Khilafah”, penyeru khilafah juga berkamuflase bahwa problem yang dihadapi dunia saat ini karena tidak menerapkan sistem yang hakiki dan kaffah, yaitu khilafah islamiyah, yang diklaim telah berhasil membuat keberhasilan Islam di masa lampauSistem khilafah memiliki metoda yang islami, seperti pemberian pasokan makanan, lockdown, dan peran penuh pemerintah. Lagi, solusi ini sudah diterapkan oleh Negara Indonesia dengan ideologi Pancasilanya. Begitulah kamuflase para penyeru khilafah yang selalu mencatut nama Islam guna meracuni pembacanya.
Bangsa Indonesia harus waspada terhadap virus Corona, namun harus lebih berhati-hati dan waspada pada virus khilafah yang sedang digentayangkan oleh para penyeru khilafah di tengah pandemi saat ini. Mereka sedang asyik menggelar dagangan khilafah yang sudah dibubarkan pemerintah di tengah pandemi virus Corona ini. Karena tidak laku di tengah masyarakat, penyeru khilafah berkamuflase dengan selalu membawa nama Islam, yang padahal, tujuannya adalah hendak mengkudeta kepemimpinan dan karena nafsu politik belaka. Wallahu A’lam
Tim Redaksi.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

- Advertisement -spot_img

Latest Articles