spot_img

Menulis dengan Riang Gembira

Saya tidak terlalu percaya bahwa dengan bakat  saja orang bisa memaksimalkan dirinya. Orang perlu terus melatih bakatnya. Seorang pemain bola kelas dunia seperti Ronaldo dan Messi tentu berbakat dalam bermain Bola, tapi jika bertumpu pada bakat saja tanpa latihan, mereka pasti akan biasa-biasa saja.
Sama halnya dengan menulis, seorang bisa menjadi penulis bukanlah karena bakat yang dimilikinya saja, tapi juga keseriusannya untuk terus berlatih dan berlatih menulis.
Sebelum seseorang mengenal berbagai macam bentuk tulisan, dari yang ilmiah sampai yang tidak, dari yang serius sampai yang guyonan, dari yang fiksi sampai yang non-fiksi. Ia harus memiliki keinginan untuk menulis saja dahulu. Tujuannya adalah membiasakan dan melatih dirinya untuk senang dan terbiasa menulis. Nah hal begini biasanya erat dengan tulisan sehari-hari dari apa yang dipikirkan dan dialami. 
Buku Harian

Menulis kegiatan harian juga penting menunjang bakat yang dimiliki seseorang dalam menulis. Dan tentu sangat penting bagi mereka yang tidak memiliki bakat sama sekali. Buku harian adalah wadah bagi seseorang untuk menuliskan apa yang dipikirkan dan dialami sepanjang hari dari hidupnya.
Alangkah baiknya jika orang menuliskannya dalam bentuk buku harian yang nyata bukan menuliskan di handphone atau perangkat virtual lainnya. Ini, bagi saya, sangat penting untuk melatih tulisan tangan dan koordinasi otak dengan kata-kata yang dirangkai menjadi kalimat.
Di tahap ini, orang yang mau menjadi penulis handal, tak perlu meributkan apakah tulisannya bagus atau tidak, benar apa salah, menarik atau tidak. Tujuan menulis di tahap ini adalah melatih seseorang terbiasa menulis saja terlebih dahulu. Semacam curhat di buku harian tapi dengan kata-kata. 
Orang mungkin takut mengungkapkan dirinya ke luar tentang dirinya, tapi di buku harian orang bisa menuliskan apa saja tentang dirinya, tentang idenya, pikiran, dan unek-uneknya dengan bebas dan riang gembira, tanpa takut ada yang tersinggung atau sakit hati atau akan mempermalukan diri Anda karena tulisan itu. Sebab, buku harian adalah ruang privasi bagi diri kita sendiri.
Nah, sahabat nuansanet.id, tips menulis opini pertama ini adalah tips menulis dengan riang gembira dengan teknik tradisional, yakni menulis apa saja di di buku harian dengan tangan. Buku harian itu di sini kita sebut sebagai “Ruang Personal” bagi sang penulis.
Apakah ada pertanyaan seputar kepenulisan opini? Silahkan tulis di kolom komentar ya.
Penulis: Deni Gunawan (Penulis Buku Indonesia Tanpa Caci Maki).

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

- Advertisement -spot_img

Latest Articles