“Kebahagiaan yang kita kenal tidak kita jumpai pada pembendaharaan orang-orang awam. Adanya pada pembendaraan raja-raja. Demikian pula dengan “Kimia Kebahagiaan” adanya hanya pada pembendaraan Allah SWT” – Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali,
dalam buku Proses Kebahagiaan, hal. 25.
Kalimat yang dinukil Imam Al-Ghazali di atas memberi pesan bahwa kebahagiaan yang hakiki tak bisa didapat kecuali dari keseriusan hamba Allah untuk mencarinya dan hanya kepada Allah sebagai objeknya. Wajar bila kemudian disebut dalam hadits Nabi Muhammad SAW, “Barang siapa yang mengenal dirinya, maka bisa mengenal Rabb-nya.” (HR. Bukhari).
Kehadiran buku “Proses Kebahagiaan” yang ditulis ulama masyhur Imam Al-Ghazali yang diterjemahkan oleh Gus Mus menjadi angin segar, tidak saja bagi orang-orang awam, tetapi semua kalangan Muslim secara umum. Karena, disamping isinya yang mudah dipaham dan tetap mendalam, buku terjemahan dari kitab “Kimiya’us Sa’adah” ini relevan dengan kondisi zaman modern di mana manusia butuh asupan-asupan spiritual dan dari pakarnya.
Menghadirkan teks asli kitab genre tasawuf, buku terjemahan yang ditulis Musytasyar PBNU ini membahas urusan-urusan batin manusia yang jarang disampaikan dengan bahasa yang renyah. Pada pembahasan “Keajaiban Hati”, penulis memaparkannya dengan memikat pembaca. “Hati itu laiknya cermin dan Lauhil Mahfuzh. Sebab di situ tergambar segala yang wujud. Kalau cermin satu dengan cermin yang lain dihadapkan, maka gambar yang muncul pada cermin satu akan muncul juga pada cermin yang lainnya” (hal. 99).
Seperti demikian, lanjut Gus Mus dalam terjemahannya, dengan hati. Hati menjadi pusat segala sifat manusia. Gambar-gambar yang terdapat pada Lauhil Mahfuzh, semua akan nampak di hati jika hati kosong dari urusan dan nafsu duniawi. Sebaliknya, bila hati keruh dengan dosa, maka gambar-gambar itu menjadi buram, bahkan sulit untuk dideteksi. Manusia sulit untuk menjadi baik dan mengenal Rabb-nya. Kebahagiaan hakiki pun, akan mudah didapat bila cermin hati bersih dan suci.
Kebahagiaan lain yang dikenalkan Imam Al-Ghazali dalam buku yang diterjemahkan oleh Pengasuh Ponpes Al-Anwar Rembang ini soal nikmatnya mengenal Allah. Kebahagiaan bapa saja, rasa nikmatnya, rasa enaknya, dan kelezatannya tergantung pada kodratnya. Kenikmatan mata terletak pada pandangan yang indah. Kenikmatan telinga pada suara yang merdu. Demikian, kenikmatan hati, hanya bisa diraih dengan mengenal Allah (makrifatullah) (hal. 119).
Buku ini secara global terdiri dari tujuh pembahasan (bab), yaitu; tanda pengenalan diri, mengenal diri sendiri, mengenal hati dan tentaranya, keajaiban-keajaiban hati, nikmat dan bahagia manusia mengenal Allah, mengenal susunan tubuh dan fungsi-fungsi anggota, dan perincian penciptaan manusia. Semua bahasan ini dilengkapi dengan teks/naskah Arab kitab Kimiya’us Sa’adah, sehingga menjadi keunggulan tersendiri.
Keunggulan lain dari terjemahan yang ditulis oleh Gus Mus dengan judul “Proses Kebahagiaan” di bandingkan dengan terjemahan-terjemahan lain karena dibumbui dengan komentar-komentar para ulama Mesir yang diletakkan pada catatan kaki. Tentu, ini menjadi kelebihan yang patut diapresiasi sehingga menambah keluasan ilmu para pembacanya. Dengan catatan-catatan tersebut, buku ini juga menjadi ‘lebih hidup’ dan laiknya syarah-syarah kitab yang ditulis oleh para ulama dahulu.
Sebagai sebuah karya, buku ini tidak 100% sempurna. Buku ini akan lebih menarik lagi jika dibumbui dengan ilustrasi-ilustrasi para ulama dan quote-quote pendek yang diambil dari materi pembahasan yang diletakkan pada akhir diskusi setiap babnya. Pembaca akan lebih terkesan dengan kutipan-kutipan pendek Al-Ghazali dan (penulis yakin) akan sulit untuk dilupakan. Quote akan lebih membekas pada diri setiap penikmat buku berjumlah 146 halaman ini.
Walhasil, buku terbitan Qaf Media Kreativa ini relevan dinikmati bagi Anda yang ingin meneguk wejangan-wejangan batin di masa-masa ‘kacau’ seperti sekarang. Gizi dalam buku yang langsung disampaikan Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali ini cocok dinikmati semua kalangan, baik pelajar, Mahasiswa, maupun Anda yang sudah menggeluti dunia pekerjaan. Buku ini menjadi penyeimbang kebutuhan spiritual Anda.[]
Identitas Buku:
Judul: Proses Kebahagiaan; Mengaji Kimiya’us Sa’adah Imam Al-Ghazali
Penulis: Syaikh Imam Al-Ghazali
Penerjemah: KH A. Mustofa Bisri
Penerbit: PT Qaf Media Kreativa
Cetakan: I, Agustus 2020
Tebal: 146 halaman
ISBN: 978-602-5547-56-0
Peresensi: Lufaefi, Alumni Pascasarjana PTIQ Jakarta.