spot_img

Membaca Pesan Tuhan di Balik Wabah Corona

Secara global, kasus visrus Corona masih terus bertambah. Per Minggu (15/03), sebagaimana dilansir dari data Johns Hopkins University, kasus virus Corona (Covid-19) telah merambah kepada 156.112 orang. Dengan angka kematian 5.829 dan dinyatakan sembuh sebanyak 73.955.

Sudah 141 negara mengonfirmasi terdampak wabah yang sampai hari ini belum ditemukan vaksinnya. Bahkan, dilansir dari bbc.com, vaksin untuk virus Corona belum siap hingga pertengahan tahun depan.

Semua panik, semua khawatir. Meski tidak sedikit pula yang memilih untuk tetap tenang dan waspada. Namun ini adalah skenario Allah Swt. yang tidak luput dari pesan penting di baliknya. Lalu, pesan apa yang bisa kita tangkap? Apa yang hendak Allah pesanan untuk kita melalui wabah internasional ini?

Wabah virus Corona (Covid-19) merupakan salah satu cobaan (bala) yang diturunkan Allah Swt. untuk umat manusia sekalian. Bagi seorang mukmin, turunnya cobaan adalah sebagai pengukur kadar keimanan seseorang. Semakin tinggi level keimanan seorang hamba, maka semakin berat pula cobaannya.

Dalam kitab Kasyf al Khafa, Imam Isma’il al-‘Ajluni (1162 – 1087) menjelaskan,

*وسئل النبي صلى الله تعالى عليه وسلم : أي الناس أشد بلاء ؟ فقال :  الأنبياء ثم الأمثل فالأمثل ثم يبتلى الناس على قدر دينهم ، فمن ثخن دينه اشتد بلاؤه ، ومن ضعف دينه ضعف بلاءه*

Nabi Muhammad Saw. pernah ditanya terkait siapakah manusia yang paling berat cobaannya? Kemudian nabi menjawab bahwa yang paling berat adalah para nabi, lalu orang-orang setelahnya. Manusia diuji sesuai kadar keimanan mereka. Semakin kuat agamanya, maka semakin berat pula cobaannya. Sebaliknya, semakin lemah keimanan seseorang, semakin ringan pula cobaannya.

Adanya virus Corona sebagai cobaan global ini juga sebagai pengingat bagi orang-orang mukmin bahwa selama ini kita terlalu jauh dari Allah Swt. Terlalu sibuk dengan urusan ekonomi, politik dan hal-hal duniawi lainnya.

Sejak wabah mengerikan ini pertama kali muncul di kota Wuhan, orang-orang mulai ketakutan. Di samping melakukan upaya tindakan medis, juga terus berdoa kepada Allah Swt. Apalagi belum ditemukan vaksinnya sampai sekarang.

Ibnu ‘Arabi (1165 – 1240), seorang pakar filsafat, tafsir dan juga tasawuf, dalam tafsirnya menjelaskan:

*هو سوط من سياط الله ، يسوق به عباده إليه ، لتصفيتهم عن صفات نفوسهم ، وإظهار ما فيهم من الكمالات ، وانقطاعهم عنده من الخلق ، ومن النفس إلى الحق ، ولهذا كان متوكلاً بالأنبياء ثم الأولياء ثم الأمثل*

Cobaan (bala) adalah cambuk Allah Swt. untuk menggiring hamba-hamba-Nya kepadaNya. Agar hati mereka jernih, tampak sifat-sifat kesempurnaan dari mereka, tidak tergantung pada makhluk dan menuntun manusia pada kebenaran. Oleh karena itu cobaan ditimpakan pada para nabi, para kekasih-Nya dan orang-orang setelah mereka.

Perlu kita ketahui juga, diturunkannya suatu cobaan itu ada tiga macam. Adakalanya sebagai sebagai siksa (balasan kontan atas perbuatan dosa), adakalanya sebagai penghapus dosa dan adakalanya sebagai peningkat level seorang hamba di sisi Allah Swt.

Dalam kitab Futuh al Ghaib, Syekh Abdul Qadir al Jailani menjelaskan:

*المبتلى تارة يبتلى عقوبة ومقابلة لجريمة ارتكبها ومعصية اقترفها ، وأخرى يبتلى تكفيراً وتمحيصاً ، وأخرى يبتلى لارتفاع الدرجات*

Adakalnya seseorang yang ditimpa musibah sebagai siksa dan balasan atas dosa-dosa yang telah diperbuatnya, adakalanya sebagai penghapus dosa dan adakalanya sebagai penaik level (di sisi Allah Swt.).

Pertanyaannya kemudian, musibah virus Corona bagi kita masuk kategori yang mana?

Jawabannya tergantung kita sendiri. Jika dihadapi dengan ketidaksabaran dan penuh keluh kesah maka itu sebagai balasan atas dosa kita (‘iqob).Jika dihadapi dengan penuh kesabaran, tanpa keluh kesah dan tetap menjalani perintah serta larangan Allah Swt. maka musibah itu sebagai penghapus dosa. Jika dihadapi dengan penuh rasa kerelaan (ridla) dan dengan hati yang tenang (muthma’innul qolb) sampai cobaan itu selesai maka cobaan tersebut sebagai pengangkat level kita di sisi Allah Swt.

Adanya virus Corona sebagai bentuk cobaan juga bukan untuk saling manyalahkan pihak manapun. Saat-saat seperti ini kerapkali yang menjadi sasaran kritik bahkan cacian adalah pemerintah, entah itu pemerintah daerah maupun pusat.

Bukan demikian caranya. Turunnya musibah ini agar kita selalu ingat kepada Allah Swt. Berdoa kepada-Nya agar diberikan yang terbaik. Syekh Muhammad Abduh (1266 H. – 1323 H.) dalam Syarah Nahj al Balaghah menjelaskan, Sayyidina Ali Karromallu wajhah berkata,

*ما المبتلى الذي قد اشتد به البلاء بأحوج إلى الدعاء من المعافى الذي لا يأمن البلاء*


Orang yang tertimpa musibah besar, tidak lebih membutuhkan doa daripada orang yang sehat (tidak tertimpa musibah) yang tidak aman dari musibah.

Diturunkannya musibah ini juga mengingatkan kita, betapa kita ini kecil, tidak mampu berbuat apa-apa. Saat virus Corona mewabah begitu masif, belum ada yang mampu menemukan vaksinnya, kia hanya bisa terus berusaha dan berdoa agar segera mendapat solusinya.

Dalam Syarah Nahjul Balaghah, Syekh Muhammad Abduh juga menjelaskan, Sayidina juga Ali berkata:

*الله يختبر عباده بأنواع الشدائد ، ويتعبدهم بأنواع المجاهد ، ويبتليهم بضروب المكاره إخراجاً للتكبر من قلوبهم ، وإسكاناً للتذلل في نفوسهم . وليجعل ذلك أبواباً فتحاً إلى فضله ، وأسباباً ذللاً لعفوه* 

Allah menguji hamba-hamba-Nya dengan cobaan yang berat dan hal-hal yang tidak mereka sukai sepaya mereka tidak lagi sombong, merasa hina, terbukanya pintu untuk mendapatkan anugerah-Nya dan sebagai sebab untuk mendapatkan ampunan-Nya.

Tidak ada yang perlu ditakuti soal Corona. Tetaplah waspada dan berdoa kepada Allah Swt. agar diberi yang terbaik. Takutlah hanya kepada Allah. Meminjam nasihat Syekh Abdulllah bin Bayyah, “Barangsiapa takut akan suatu hal, maka akan lari dan menjauh darainya. Tapi barangsiapa takut kepada Allah, maka ia akan lari dan mendekat kepada-Nya (Fafirru ilallah)“.

Wallahu a’lam.

*Referensi:*

Kitab Kasyf al Khafa.
Kitab Tafsir Ibnu Arabi.
Kitab Futuh al Ghaib.
Kitab Syarah Nahj al Balaghah.

Penulis: Muhamad Abror (Mahasantri Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta).

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

- Advertisement -spot_img

Latest Articles