Kalimat 1
اَلْحَيَاةُ الْجَمِيلَةُ تُقْضَى بِالصَّبْرِ وَالتَّقْوَى
I’rab:
اَلْحَيَاةُ: Mubtada’ (مبتدأ), marfū’ (مرفوع) dengan ḍammah (ضمة) di akhir.
الْجَمِيلَةُ: Na’at (نعت) dari mubtada’, marfū’ dengan ḍammah di akhir.
تُقْضَى: Fi’il mudhari’ majhūl (فعل مضارع مجهول), marfū’ dengan ḍammah muqaddarah (ضمة مقدرة) karena adanya alif maqsūrah (ألف مقصورة) di akhir.
بِالصَّبْرِ: Jar majrūr (جار مجرور), بِ adalah ḥarf jar (حرف جر) dan الصَّبْرِ isim majrūr dengan kasrah (كسرة) di akhir.
وَالتَّقْوَى: Maṭfūf ‘ala majrūr (معطوف على مجرور), majrūr dengan kasrah muqaddarah (كسرة مقدرة) di akhir karena alif maqsūrah.
Kalimat ini berarti “Hidup yang indah dilalui dengan kesabaran dan ketakwaan.”
Kalimat 2
ذَهَبْتُ إِلَى الْجَامِعَةِ بِالسَّيَّارَةِ، انْطَلَقْتُ السَّاعَةَ السَّابِعَةَ وَالنِّصْفِ، ثُمَّ رَجَعْتُ مِنَ الْجَامِعَةِ إِلَى السَّكَنِ السَّاعَةَ الرَّابِعَةِ.
(saya pergi ke kampus menggunakan mobil, saya berangkat jam setengah delapan, kemudian saya pulang dari kampus menuju asrama jam empat).
ذَهَبْتُ إِلَى الْجَامِعَةِ بِالسَّيَّارَةِ (Saya pergi ke kampus menggunakan mobil)
ذَهَبْتُ (zahabtu): Fi’il madhi (kata kerja lampau) mabni ‘ala as-sukun (dibina di atas sukun), tā adalah dhomir muttashil (kata ganti bersambung) yang berfungsi sebagai fa’il (subjek) dan posisinya marfu’ (subjek).
إِلَى (ilā): Harf jar (kata depan), bermakna “ke.”
الْجَامِعَةِ (al-jāmi’ah): Isim majrur (kata benda yang dibaca majrur) karena didahului oleh harf jar, tanda jar-nya adalah kasrah (bacaannya dengan harakat “i”).
بِالسَّيَّارَةِ (bi as-sayyārah): Jar dan majrur, bi adalah harf jar, dan as-sayyārah adalah isim majrur dengan tanda kasrah karena didahului oleh harf jar.
2. انْطَلَقْتُ السَّاعَةَ السَّابِعَةَ وَالنِّصْفِ (Saya berangkat jam setengah delapan)
انْطَلَقْتُ (inṭalaqtu): Fi’il madhi (kata kerja lampau) mabni ‘ala as-sukun (dibina di atas sukun), tā adalah dhomir muttashil (kata ganti bersambung) yang berfungsi sebagai fa’il (subjek) dan posisinya marfu’.
السَّاعَةَ (as-sā’ah): Maf’ul bih (objek) mansub (benda yang dibaca nasab), tanda nasab-nya adalah fathah (bacaannya dengan harakat “a”).
السَّابِعَةَ (as-sābi’ah): Sifat (keterangan) dari as-sā’ah, mansub dengan tanda fathah.
وَالنِّصْفِ (wa an-nisf): Wa adalah huruf athaf (kata sambung), an-nisf adalah ma’tuf (kata yang disambungkan) majrur (benda yang dibaca jar) karena mengikuti yang disambungkan sebelumnya, tanda jar-nya adalah kasrah.
3. ثُمَّ رَجَعْتُ مِنَ الْجَامِعَةِ إِلَى السَّكَنِ السَّاعَةَ الرَّابِعَةِ (Kemudian saya pulang dari kampus menuju asrama jam empat)
ثُمَّ (thumma): Huruf athaf (kata sambung) yang menunjukkan urutan kejadian.
رَجَعْتُ (raja’tu): Fi’il madhi (kata kerja lampau) mabni ‘ala as-sukun (dibina di atas sukun), tā adalah dhomir muttashil yang berfungsi sebagai fa’il (subjek) dan posisinya marfu’.
مِنَ (mina): Harf jar (kata depan), bermakna “dari.”
الْجَامِعَةِ (al-jāmi’ah): Isim majrur dengan tanda kasrah karena didahului oleh harf jar.
إِلَى (ilā): Harf jar, bermakna “menuju.”
السَّكَنِ (as-sakan): Isim majrur dengan tanda kasrah karena didahului oleh harf jar.
السَّاعَةَ (as-sā’ah): Maf’ul fīh (objek keterangan waktu) mansub, tanda nasab-nya adalah fathah.
الرَّابِعَةِ (ar-rābi’ah): Sifat dari as-sā’ah, mansub dengan tanda fathah.
Kalimat 3
بِالنِّضَالِ نَحْنُ نُقَدِّمُ تَضْحِيَاتِنَا لِوَالِدَيْنَا، حُبًّا وَوَفَاءً.
Artinya : Dengan perjuangan, kami mempersembahkan pengorbanan kami untuk orang tua, dengan cinta dan kesetiaan.”
بِالنِّضَالِ
بِ: ḥarf jar (huruf jar), berarti “dengan”.
النِّضَالِ: ism majrūr (kata benda yang majrūr) dengan tanda kasrah, berarti “perjuangan”
نَحْنُ: dhamīr rafa’ (kata ganti yang marfū’), fa’il (subjek) yang merujuk pada “kami”.
نُقَدِّمُ: fi’l mudhāri’ marfū’ (kata kerja bentuk sekarang/future dalam keadaan marfū’) dengan tanda dhammah, berarti “kami mempersembahkan”.
تَضْحِيَاتِنَا
تَضْحِيَات : maf’ūl bih (objek) yang mansūb (dalam keadaan mansūb) dengan tanda kasrah karena jamak muannats sālim, berarti “pengorbanan”.
نَا: mudāf ilaih (kata ganti kepemilikan) yang muttasil (terhubung), berarti “kami”
لِوَالِدَيْنَا:
لِ: ḥarf jar (huruf jar), berarti “untuk”.
وَالِدَيْنَا: ism majrūr (kata benda yang majrūr) dengan tanda kasrah, berarti “orang tua kami
حُبًّا:
maf’ūl mutlaq (objek mutlak) dalam keadaan mansūb dengan tanda fathah, berarti “dengan cinta”.
وَفَاءً:
ma’thūf (kata yang diathafkan) kepada ḥubb, mansūb dengan tanda fathah, berarti “dan kesetiaan”.
Kalimat 4
الطَّالِبُ يَكْتُبُ الدَّرْسَ فِي الْكِتَابِ
Murid menulis pelajaran di dalam buku.
I’rab Kalimat
1. الطَّالِبُ (ath-thālibu)
Kalimah itu dibaca marfu’
Kedudukan kalimah tersebut sebagai Mubtada
Tanda atau simbolnya berharakat dhammah
Tandanya dibaca seperti itu karena merupakan Isim mufrad
I’rab: Mubtada’ (subjek)
Status: Marfū‘ (berharakat ḍammah)
– Penjelasan: Ini adalah subjek (pelaku) yang menjadi bagian pertama dari kalimat isimiyyah.
– I’rab lengkap: الطَّالِبُ: مُبْتَدَأٌ مَرْفُوعٌ وَعَلامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ الظَّاهِرَة
2. يَكْتُبُ (yaktubu)
– I’rab: Fi‘l mudhāri‘ (kata kerja present tense)
– Status: Marfū‘ (berharakat ḍammah)
– Penjelasan: Kata kerja yang menunjukkan aksi sedang berlangsung.
– I’rab lengkap: يَكْتُبُ: فِعْلٌ مُضَارِعٌ مَرْفُوعٌ وَعَلامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ
3. الدَّرْسَ (ad-darsa)
– I’rab: Maf‘ūl bih (obyek)
– Status: Mansūb (berharakat fatḥah)
– Penjelasan: Ini adalah obyek dari kata kerja يَكْتُبُ, menunjukkan apa yang ditulis oleh subjek.
– I’rab lengkap: الدَّرْسَ: مَفْعُولٌ بِهِ مَنْصُوبٌ وَعَلامَةُ نَصْبِهِ الفَتْحَةُ
4. فِي (fi)
– I’rab: Ḥarf jar (kata depan)
– Penjelasan: Kata depan yang menunjukkan tempat terjadinya aksi (di dalam).
– I’rab lengkap: فِي: حَرْفُ جَرٍّ
5. الْكِتَابِ (al-kitābi)
– I’rab: Ism majrūr (kata benda yang terseret oleh kata depan)
– Status: Majrūr (berharakat kasrah)
– Penjelasan: Kata benda yang menjadi objek dari ḥarf jar فِي, menunjukkan tempat penulisan.
– I’rab lengkap: الْكِتَابِ: اِسْمٌ مَجْرُورٌ بِحَرْفِ الجَرِّ وَعَلامَةُ جَرِّهِ الكَسْرَةُ
Kalimat ini terdiri dari mubtada’ (subjek: الطَّالِبُ), fi‘l mudhāri‘ (kata kerja: يَكْتُبُ), maf‘ūl bih (objek: الدَّرْسَ), ḥarf jar (kata depan: فِي), dan ism majrūr (kata benda yang terseret oleh kata depan: الْكِتَابِ).
Penulis:
Ambarwati Abd Rajab, Ali Ridho Imansyah, Rozatul Jannah dan Muhamad Azka.