Hizbut Tahrir (HTI jika di Indonesia) memiliki misi menyatukan umat Islam seluruh dunia dengan konsep khilafah. Bagi HTI, hanya dengan khilafahlah umat Islam akan mencapai kemuliaan dalam persatuan umat sedunia.
Karena misinya itu HTI menolak Nasionalisme di Indonesia karena dianggap hanya menjadi biyang perpecahan umat Islam. Umat Islam terkontak-kotak dalam negara bangsa (nation state). Setiap muslim menurut HTI, wajib memperjuangkan khilafah, demi persatuan umat Islam.
Menurut Gus Baha, misi HTI menyatukan umat sebetulnya tidak masuk akal. HTI bukan menyatukan umat tetapi justru malah memecah umat. Mengapa? Karena untuk menyatukan umat semeskinya tidak membuat organisasi lain (organisasi HTI) yang justru secara tidak langsung menambah umat terpecah mengikuti organisasinya.
Bagi Gus Baha, sebagai orang Indonesia, adanya NU dan Muhammadiyah sudah cukup menjadi organisasi bagi masyarakatnya. Kalau dengan NU dan Muhammadiyah saja umat sudah terpisah menjadi dua organisasi, mengapa HTI harus memecah lagi dengan membuat organisasi itu sendiri.
HTI, menurut Gus Baha, bukan hendak menyatukan umat, tetapi memecah umat. Misinya menyatukan umat bertentangan dengan sendirinya yang telah berpecah dari organisasi Islam yang sudah ada. Gus Baha meminta agar umat Islam Indonesia jangan tertipu dengan HTI, karena hanya akan memecah-belah umat.
Penulis: Fitri Siska Supriatna (Aktivis PMII Komsat STFI Sadra).