Kejadian ini terjadi di salah satu masjid sekitar wilayah Petamburan, Jakarta Pusat dan membuat masyarakat geger. Hal ini juga mendapat banyak komentar dan kritikan pedas dari berbagi kalangan di Indonesia.
Seperti yang dilansir dari laman news.detik.com, Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi mengarahkan para ulama dan pimpinan ormas Islam untuk memberikan pencerahan bagi masyarakat.
Terjadinya fenomena ini jangan sampai membuat masyarakat terprovokasi, jangan sampai membuat masyarakat terjebak dalam penafsiran tekstual dan melakukan tindak keagamaan yang ekstrem.
Memang, tindakan-tindakan keagamaan yang sangat ekstrem itu biasanya dilakukan oleh para penganut radikalisme. Lantas, apakah pelaku dibalik video viral tersebut merupakan radikalisme?
Entah ulah radikalisme, ekstremisme atau siapapun, dan bagaimana pesan dibaliknya, hal ini belum mendapat keterangan lebih jelas. Belum diketahui motif utama dari kejadian ini.
Menanggapi hal ini MUI dengan tegas mengatakan bahwa redaksi azan yang mengajak sholat tidak boleh diganti menjadi ajakan jihad begitu saja. Apalagi dalam video tersebut memperlihatkan adanya senjata.
Yang memutar video tersebut mungkin akan langsung bergidik ngeri saat melihatnya. Karena tindakan ini terlihat jelas merupakan ajakan untuk melakukan kekerasan dan mengatasnamakan agama.