spot_img

4 Fakta Mengejutkan Penyelewengan Akidah Oleh Hizbut Tahrir

 

Foto/Wikipedia

Hizbut Tahrir adalah organisasi politik pan-Islamis, yang menganggap “ideologinya sebagai ideologi Islam”, yang tujuannya membentuk “Khilafah Islam” atau negara Islam. Kekhalifahan baru akan menyatukan komunitas Muslim dalam negara Islam kesatuan dari negara-negara mayoritas Muslim.

Hizbut Tahrir seringkali menganggap bahwa apa yang diperjuangkan merupakan perjuangan warisan Rasulullah, yang juga harus diperjuangkan oleh umat Islam. Sementara menganggap kelompok lain yang mendukung pemerintah sebagai taghut.

Ada banyak fakta mengejutkan soal penyelewengan Hizbut Tahrir terhadap akidah Islam. Sebagaimana empat di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Menghalalkan lawan jenis untuk berjalan dengan tujuan untuk melakukan zina

Dalam edaran fatwa Hizbut Tahrir pada 1960 dikatakan, “Tidak haram hukummya berjalan dengan tujuan akan berzina atau berbuat mesum dengan seseorang. Yang tergolong kemaksiatan hanyalah perbuatannya (zinanya)”.

2. Menghalalkan ciuman meski dengan syahwat

Dalam edaran fatwa Hizbut Tahrir, pada 14 Rabiul Awal 1390 H, para pemimpin Hizbut Tahrir menghalalkan perbuatan berciuman meskipun disertai dengan syahwat.

3. Menghalalkan ciuman orang yang baru berpergian

Pada edaran fatwa tanggal 8 Muharram 1390 H, dikatakan bahwa barang siapa mencium orang yang baru datang dari bepergian, baik laki-laki atau perempuan, walau tidak untuk melakukan zina, maka hukumnya halal.

4. Tidak menganggap peran Allah dalam diri manusia

Dalam kitab As-Syakhsiyah al-Islamiyah karya An-Nabhani, juz 1 hal. 71-72 dikatakan, “Semua perbuatan manusia tidak ada campur tangan Allah, sehingga mereka bebas untuk menentukan kemauan dan keinginannya sendiri. Allah tidak iku²an.”

Itulah fakta-fakta mengeritkan terhadap penyelewengan Hizbut Tahrir. Jangan sampai adik-adik kita dan saudara serta semua keluarga kita terjebak kepada ideologi Hizbut Tahrir. Bisa sangat berbahaya. Rusak akidahnya. 

So, masih percaya dengan Hizbut Tahrir?

Penulis: Tim Redaksi Nuansanet.id

Referensi: Zuly Qodir, HTI dan PKS Menuai Kritik.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

- Advertisement -spot_img

Latest Articles