spot_img

Mengenal Futuwwah Islam di Tengah Badai Covid-19

Badai Covid-19 masih menyelimuti dunia, termasuk Indonesia. Berbagai usaha dan kebijakan dikerahkan pemerintah guna menekan penularan virus Corona. Salah satu bentuk kebijakan  kontroversial adalah kebijakan lockdown. Lockdown menjadi kebijakan yang terus diperbincangkan dan didiskusikan oleh pemerintah dan masyarakatnya. 

Sebagian orang awam mungkin terasa asing ketika mendengar istilah “lockdown”, apalagi orangtua yang tidak tahu-menahu bahasa asing. Apabila menggunakan bahasa Indonesia, seperti misalnya “berdiam diri” atau “diam di rumah saja”, semua masyarakat mungkin bisa memahami maksudnya.

Lockdown, menjadi hal yang diperdebatkan di tengah pandemik virus Corona. Pro kontra di tengah masyarakat Indonesia begitu memanas. Meski pada akhirnya, pemerintah tegas tidak menerapkan kebijakan lockdown tersebut. Pemerintah memilih untuk menerapkan kebijakan sosial distancing dalam skala besar atau PPSB.

Niat pemerintah memang baik, demi keselamatan rakyat. Namun, masih banyak warga yang bandel dan memanfaatkan situasi seperti ini. Ketika pemerintah menyarankan untuk social distancing, guna mempersempit penyebaran covid-19, sebagian orang justru memanfaatkannya buat berliburan, nongkrong, dan lainnya. Jadi, tidak heran kenapa penyebaran sangat cepat terjadi dan banyak pula korban yang terkena bahkan meninggal setiap harinya.

Dalam situasi ini, kita perlu menengok kitab Al-Risalah Al-Qusyairiyah karya al-Qusyairi pada pembahasan mengenai futuwwah, yang maksudnya adalah setiap orang harus selalu menaruh kepedulian terhadap orang lain. Sedangkan Sahl bin Abdullah menjelaskan, futuwwah yaitu sikap di mana seseorang tidak berpaling manakala ada orang lain yang membutuhkan dan datang mendekati. Ia tidak bersembunyi dari orang yang mencarinya.

Dalam konteks saat ini, semua tenaga medis yang bekerja di rumah sakit untuk menangani dan berusaha menyembuhkan pasien posirif covid-19, Office Boy yang membereskan ruangan untuk pasien covid-19, pengemudi Ojek Online yang mengantarkan makanan buat warga yang sedang dikarantina, dan pejuang lainnya yang peduli terhadap yang membutuhkan di masa krisis global ini, mereka telah menerapkan futuwwah, sebagaimana apa yang dimaksudkan oleh al-Qusyairi dalam kitabnya.

Begitu pula, para tenaga medis. Mereka telah menjadi garda terdepan, mereka menerapkan futuwwah sebagaimana menurut Sahl bin Abdullah, di mana mereka tidak berpaling terhadap orang yang membutuhkan bantuannya (pasien covid-19), mereka tidak sembunyi darinya bahkan membantu untuk menyembukannya. Mereka patut menerima penghormatan yang besar dari kita. Mereka merelakan nyawa bahkan keluarga mereka demi membantu menyembuhkan orang lain.

Futuwwah mengajarkan kita untuk saling menghargai terhadap sesama, saling membantu orang yang membutuhkan, tidak saling berpaling terhadap keadaan, dan menyadarkan kita bahwa kita semua adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Pertanyaannya, futuwwah apa yang harus kita lakukan ketika kita tidak punya kekuatan seperti para garda terdepan dan juga pejuang lainnya? Salah besar apabila kita berfikir  kita tidak bisa memberikan futuwwah apa-apa di masa pandemi Covid-19 ini.

Futuwwah yang bisa kita berikan salah satunya adalah dengan mengikuti anjuran pemerintah, yakni social distancing. Apabila kita melakukan isolasi diri di rumah, akan membantu meringankan beban para tenaga medis, mereka tidak akan kewalahan dalam menangani pasien, karena tidak bertambah setiap harinya. Selain itu, kita juga bisa menyelamatkan orang lain apabila adanya gejala yang terlihat pada diri kita.

Bentuk futuwwah masyarakat biasa dalam melawan pandemi Covid-19 ini dapat dilakukan dengan menjauhi kerumunan masa, mengusahakan sirkulasi udara di rumah yang cukup, menggunakan masker apabila batuk, memastikan tempat makan dan minum selalu bersih, termasuk juga menjaga jarak dengan keluarga. Begitu juga, jika sudah mengalami berbagai gejala, kita harus langsung menghubungi Dokter.

Konsep futuwwah sangat penting diterapkan oleh semua elemen Bangsa Indonesia di tengah wabah virus Corona ini. Konsep ini merupakan konsep yang dapat memperkuat solidaritas seluruh masyarakat, dari mulai masyarakat kelas atas hingga masyarakat kelas tinggi. Mengaplikasikan konsep futuwwah dapat menjadi jalan kemenangan Bangsa Indonesia uttuk melawan virus Corona ini. Amiin.

Penulis: Fitri Siska S (Mahasiswi Aqidah dan Filsafat STFI Sadra Jakarta).

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

- Advertisement -spot_img

Latest Articles