Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia (RI) merupakan kebanggaan setiap penduduk bangsa. Pembentukan ideologi bangsa yang selalu relevan dengan zaman ini tentu tidak mudah. Tahukah anda, ternyata nilai-nilai dalam Pancasila sudah termuat dalam Al-Qur’an. Simak penjelasannya.
Untuk mengetahui semangat Al-Qur’an dalam Pancasila, kita perlu sampaikan satu persatu sila-sila yang ada.
Pertama, Ketuhanan yang Maha Esa. Dalam perspektif Islam, sila pertama ini memiliki pesan teologis yang sangat kuat, yaitu meyakini keesaan Allah swt. Pesan ini diantaranya terdapat dalam Al-Qur’an ayat berikut:
إِذْ جَاءَتْهُمُ الرُّسُلُ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا اللَّهَ ۖ قَالُوا لَوْ شَاءَ رَبُّنَا لَأَنْزَلَ مَلَائِكَةً فَإِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ
Artinya, “Ketika para rasul datang kepada mereka dari depan dan belakang mereka (dengan menyerukan): “Janganlah kamu menyembah selain Allah”. Mereka menjawab: “Kalau Tuhan kami menghendaki tentu Dia akan menurunkan malaikat-malaikat-Nya, maka sesungguhnya kami kafir kepada wahyu yang kamu diutus membawanya.” (QS. Fushshilat: 14)
Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua ini berisi tentang keadilan, sebuah nilai moral dalam mewujudkan bangsa yang makmur. Di antara ayat Al-Qur’an tentang keadilan adalah sebagai berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah: 8)
Ketiga, Persatuan Indonesia. Kita tahu, bangsa tanpa persatuan tidak akan berdiri kokoh. Islam sendiri selalu mengedepankan nilai luhur ini. Diantara ayat Al-Qur’an yang menyinggung soal persatuan adalah sebagai berikut:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ.
Artinya, “Dan berpegangteguhlah kalian pada tali (agama) Allah seraya berjama’ah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu.” (QS. Ali Imran: 103)
Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Sila keempat ini berbicara soal pentingnya solidaritas dan kesepakatan lewat musawarah. Prinsip ini juga banyak disinggung dalam Al-Qur’an, diantaranya adalah ayat berikut:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali Imron: 159)
Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kelima atau yang terakhir ini lebih menekankan kesejahteraan universal bagi rakyat. Berkaitan dengan hal ini, Allah swt juga berfirman:
وَالسَّلٰمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ اَمُوْتُ وَيَوْمَ اُبْعَثُ حَيًّا
Artinya, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” (QS Maryam: 33)
Demikianlah nilai-nilai Al-Qur’an dalam Pancasila. Semoga kita bisa menjadi warga negara yang baik dengan menjunjung tinggi ideologi bangsa ini.[]